Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Bank Syariah Indonesia

Bank Syariah di Indonesia secara umum berjalan di atas Fatwa MUI, UU Perbankan Syariah, PAPSI (Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia), Peraturan BI ttg Perbankan Syariah, Peraturan OJK ttg Perbankan Syariah, dan juga SOP, Juklak, Juknis, serta dilengkapi dengan Audit Syariah, yang semua ini menunjukkan betapa berbedanya bank syariah dan bank tidak syariah. Pedoman dan panduan tersebut disusun sedemikian rupa oleh para ahli dan para ulama, sehingga bank syariah merupakan produk ijtihad yang tidak hanya berdasarkan dalil dalil syariat semata tapi juga merefleksikan kekinian dan kedisinian. Pelaksanaannya tidak sempurna? Sangat mungkin, karena tidak semua pelaksana di lapangan paham sempurna semua pedoman dan panduan perbankan syariah. Pedoman dan panduannya mengandung kesalahan? Bisa jadi. Karena dibuat oleh manusia, tempatnya salah dan khilaf. Sama seperti kemungkinan salahnya para pengkritik bank syariah yang juga manusia. Bedanya; pedoman dan panduan perbankan syari

Amanah dalam Islam

Allah azza wa jalla berfirman: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (Al Anfal: 27) Ayat ini mengaitkan orang-orang beriman dengan amanah atau larangan berkhianat. Bahwa di antara indikator keimanan seseorang adalah sejauh mana dia mampu melaksanakan amanah. Demikian pula sebaliknya bahwa ciri khas orang munafik adalah khianat dan melalaikan amanah-amanahnya. Amanah, dari satu sisi dapat diartikan dengan tugas, dan dari sisi lain diartikan kredibilitas dalam menunaikan tugas. Sehingga amanah sering dihubungkan dengan kekuatan. Firman Allah: “Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.” (QS Al-Qhashash 27) Imam Syahid Hasan Al-Banna berkata:

Tafsir Al Kafirun

Allah Ta’ala berfirman, قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6) “ Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku .” (QS. Al Kaafirun: 1-6) Surat ini adalah surat Makkiyah (yang turun sebelum hijroh). Tafsir al Azhar: Sudah jelas, Surat ini diturunkan di Makkah dan yang dituju ialah kaum musyrikin, yang kafir, artinya tidak mau menerima seruan dan petunjuk kebenaran yang dibawakan Nabi kepada mereka. “Katakanlah,” – olehmu hai Utusan-Ku – kepada orang-orang yang tidak mau percaya itu: “Hai orang-orang kafir!” (ayat 1). Hai

Al Quran Mendahului Sains

Di antara kemukjizatan Al-Qur'an adalah kebenaran ayat-ayatnya yang kemudian terungkap satu per satu sejalan dengan ilmu pengetahuan modern. Mungkin dalam suatu penggalan sejarah tertentu sains tidak mampu mengungkap kebenaran ini. Di belakang hari baru terbukti, dan menjadi jelaslah bagi manusia bahwa apa yang diberitakan Al-Qur'an adalah benar. سَنُرِيهِمْآَيَاتِنَا فِي الْآَفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْأَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍشَهِيدٌ Kami akanmemperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segalawilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi merekabahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnyaTuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (Fushilat : 53). Al-Qur'an adalah Kitab Hidayah Allah SWT menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi petunjuk bagi manusia. Al-Qur’an adalah kitab petunjuk, bukan kitab kedokteran atau teknik, bukan kitab astronomi

Kisah Syukur dan Sabar: Abu Qilabah

Bagi orang yang sering mengamati isnad hadits maka nama Abu Qilabah bukanlah satu nama yang asing karena sering sekali ia disebutkan dalam isnad-isnad hadits, terutama karena ia adalah seorang perawi yang meriwayatkan hadits dari sahabat Anas bin Malik yang merupakan salah seorang dari tujuh sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.          Oleh karena itu nama Abu Qilabah sering berulang-ulang seiring dengan sering diulangnya nama Anas bin Malik. Ibnu Hibban dalam kitabnya Ats-Tsiqoot menyebutkan kisah yang ajaib dan menakjubkan tentangnya yang menunjukan akan kuatnya keimanannya kepada Allah. Nama beliau adalah Abdullah bin Zaid Al-Jarmi salah seorang dari para ahli ibadah dan ahli zuhud yang berasal dari Al-Bashroh. Beliau meriwayatkan hadits dari sahabat Anas bin Malik dan sahabat Malik bin Al-Huwairits –radhiallahu 'anhuma- . Beliau wafat di negeri Syam pada tahun 104 Hijriah pada masa kekuasaan Yazid bin Ab

Makan Itu Gak Harus Nasi

Panduan Diet Dokter Amerika menganjurkan orang dewasa memenuhi 45-65% kebutuhan kalorinya dari karbohidrat. Menurut Prof Hans Tandra, dalam konteks orang Indonesia, diperlukan sekitar 130gr karbohidrat per hari. Kelebihan asupan karbohidrat, apalagi jika sehari2 kerjaannya di depan komputer plus minim olahraga, maka akan menyebabkan penumpukan lemak yang tidak sehat. Nah, berapa gram karbohidrat yang bisa diberikan seporsi nasi? Secangkir nasi ukuran 158gr mengandung 45gr karbohidrat. Artinya 3x makan nasi sehari ukuran secangkir sangat pas untuk mencukupi karbohidrat kita? Tunggu dulu, sumber karbohidrat bukan hanya nasi. Buah, sayur, dan tentu saja cemilan adalah sumber karbohidrat. Contohnya, apel ukuran sedang 182 gr mengandung 25gr karbohidrat. Adapun satu irisan kue bolu ukuran 40gr mengandung 24gr karbohidrat (2 potong saja sdh menggantikan konsumsi nasi 1 porsi!). Jadi, jika kita suka makan aneka macam, wajib mengurangi porsi nasi. Bahkan bisa jadi tidak perlu. Contohn

Islam dan Politik

Ketika berbicara politik dalam Islam, maka sebaiknya kita memahami beberapa prinsip berikut; 1. Islam adalah jalan hidup Maknanya Islam tidak bisa dipisahkan dari berbagai sektor kehidupan kita, bahkan kita harus berusaha menghiasi segala relung hidup kita dengan nilai-nilai Islam. Allah 'azza wajalla berfirman: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan , dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (Al Baqarah 208) 2. Asal dari segala sesuatu adalah boleh, sampai tegaknya dalil yang mengharamkannya. Firman Allah ta`ala: هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ "Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu da

Mendidik Anak ke Masjid

1. Sangat baik mengajarkan anak ke masjid sedari dini. 2. Mengajarkan ke masjid berarti jg mengajak anak beradab di masjid. 3. Ajak anak dialog sblm ke masjid, jelaskan apa itu masjid dan untuk apa menuju masjid. 4. Usahakan agar anak berwudhu sblm ke masjid krn wudhu adl persiapan jasmani serta ruhani. 5. Berikan anak pakaian yang sesuai, krn pakaian sholat yg baik berarti menyiapkan anak bersikap baik di masjid. 6. Ajak anak berdoa dlm perjalanan ke masjid dan saat masuk masjid. 7. Datang lebih awal, sehingga anak punya kesempatan untuk beradaptasi dengan masjid. 8. Pilih shaf di belakang, dan atau di bagian pinggir. 9. Menggendong, merangkul dll, diperbolehkan selama sholat utk menjaga ketenangan anak. 10. Ketika semua usaha sudah dilakukan dan anak tetap tdk tenang, itulah anak-anak. 11. Ulama membolehkan orang tua membatalkan sholatnya jika anaknya dinilai sgt mengganggu jamaah sholat. 12. Lakukan evaluasi yg cukup, jaga perasaan anak tuk senang ke masjid. 13. Jangan p