Langsung ke konten utama

Hukum Pergi ke Mall Hari Jumat

[Seri Belajar Muamalah-013]

Pergi ke mall pada hari jumat dalam syariat terkait dengan suatu bahasan fiqih:

Jual beli saat sholat Jumat

Allah telah melarang jual beli saat sholat Jumat melalui firman-Nya;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
(QS Al-Jumua’h : 9)

Jumhur ulama berpendapat bahwa larangan ini menunjukkan haramnya jual beli saat adzan (kedua) sholat Jumat berkumandang sampai dengan selesainya sholat.

Namun larangan ini tidak berlaku bagi wanita, anak-anak, maupun musafir, karena mereka bukanlah golongan yang wajib sholat Jumat.

Tetapi, bila misalnya seorang muslimah bertransaksi dengan muslim yang wajib jumatan, ulama menghukuminya makruh (dibenci Allah) bagi si muslimah, dan haram bagi si lelaki muslim.

Adapun jika hanya antara sesama muslimah, atau sesama musafir, maka kembali ke hukum asal jual beli; mubah.

Lebih lanjut, bagaimana hukumnya bila pihak yang haram jual beli bertransaksi,   apakah jual belinya sah?

Haram dan makruh adalah terkait dengan dosa. Adapun sah tidak sah adalah terkait dengan terlaksana atau tidaknya sebuah amal.

Syafiiyah menganggap jual belinya sah karena menganggap amalan jual beli terpisah dari perintah menghadiri sholat Jumat. Walaupun pelakunya berdosa karena telah meninggalkan kewajiban mendengarkan khutbah dan sholat Jumat.

Adapun Hanabilah menganggap jual belinya tidak sah karena dianggap satu kesatuan dengan larangan meninggalkan khutbah Jumat. Konsekuensinya adalah tidak ada perpindahan kepemilikan harta dalam jual beli tersebut (harus saling mengembalikan uang dan barang).

Kesimpulannya, pergi ke mall/pasar/warung hari Jumat itu mubah, namun wajib memperhatikan waktu dan tempat sholat Jumat.

Adapun bagi para wanita, disarankan menahan diri ke mall/pasar/warung pada saat waktu sholat Jumat karena dikhawatirkan jatuh pada makruh saat bertransaksi dengan lelaki muslim yang sebenarnya wajib sholat Jumat.

Ohya, jika kita memesan ke tukang gado-gado 1 porsi sebelum sholat, untuk diambil setelah sholat Jumat, dan itu membuat si tukang gado-gado ketinggalan khutbah Jumat, maka ini juga termasuk jual beli terlarang.

Wallahu a`lam

#JumatBerkah

Bogor, 6 Muharram 1441
Syaikhul Muqorrobin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Orang Tua Dulu Bisa Mengasuh Anak Tanpa Ilmu Parenting?

Ada banyak versi jawaban terkait hal ini. Berikut ini hanya salah satunya saja, versi pribadi. Bisa jadi sangat kontroversial. Silahkan diskip jika tidak sepakat. Atau disebarkan, jika manfaat. Mungkin, pengasuhan orang tua kita zaman dulu berhasil, tanpa ikut seminar parenting, karena kesholihan mereka. Suksesnya pengasuhan seorang anak itu karena hidayah Allah. Bukan karena keahlian orang tuanya, atau keahlian konsultan, psikolog, dsb. Jika demikian, maka cara utama tuk mengasuh anak adalah dengan mendekat ke Sang Pemilik Hidayah. Menjadi orang tua sholih. Sholih bukan hanya terbatas rajin sholat, rajin sedekah, rajin ke masjid dll. Tapi sholih yang utama juga termasuk ibadah hati berupa tulus ikhlas, syukur, dan sabar. Mungkin orang tua kita zaman dulu tidak banyak jumlah ngaji dan sholatnya. Tapi bisa jadi setiap kalinya dilakukan dengan hati penuh ikhlas, syukur, dan sabar. Maka itulah penyebab datangnya hidayah Allah, dalam pertumbuhan anak-anak mereka. Atau juga mung

Bahaya Hidup Sederhana bagi Anak?

Menurut Psikolog David J Bredehoft PhD, anak yang tidak terdidik hidup sederhana akan mengakibatkan, di antaranya; 1. Selalu ingin hadiah segera 2. Tidak mampu mengendalikan diri 3. Makan berlebihan 4. Tidak bertanggung jawab 5. Tidak paham apa itu "cukup", dll. Dalam islam sendiri, ajaran hidup sederhana erat kaitannya dengan pembentukan karakter syukur. Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia juga tidak akan mensyukuri yang banyak.  [HR. Ahmad, 4/278] Anak yang tidak bisa mensyukuri makan nasi tempe tahu, akan sulit mensyukuri makanan yang lebih mewah daripada itu. Anak yang tidak bisa mensyukuri jatah gadget 15 menit sehari, akan sulit bersyukur dikasih jatah gadget berapa lama pun. Anak yang tidak bisa mensyukuri liburan murah meriah, akan sulit bersyukur ketika diajak liburan mewah. Akhirnya anak tidak tahu apa itu cukup, dan sulit bahagia kecuali level rewardnya dinaikkan terus. Dalam mendidik kesederhanaan, orang tua harus menjadi teladan.

Doa Menolak Wabah Penyakit

اللهم إن هذا المرض جند من جنودك Allahumma inna hadzal marodho jundun min junuudika تصيب به من تشاء وتصرفه عمن تشاء Tushiibu bihi man tasyaaa', wa tashrifuhu 'an man tasyaaa' اللهم فاصرفه عناوعن بيوتنا وعن والدينا وازواجنا واهلنا وبلادنا وبلادالمسلمين و كل بلاد Allahumma fashrifhu 'annaa wa 'an buyuutinaa wa 'an waalidiinaa wa azwajinaa wa ahlinaa wa bilaadinaa wa bilaadil muslimiin wa kulli bilaad وحفظها مما نحافه ونحذر Wahfazhnaa mimmaa nakhoofuhu wa nahdzar فانت خير حافظ وانت ارحم الراحمين Fa Anta khoirun haafizho Wa Anta arhamur raahimiin Ya Allah, sesungguhnya penyakit ini adalah salah satu tentaramu Engkau timpakan kepada siapa saja yang Engkau kehendaki, dan Engkau hindarkan darinya siapa saja yang Engkau kehendaki Ya Allah, hindarkanlah penyakit ini dari kami, dari rumah-rumah kami, hindarkan dari orang tua kami, pasangan-pasangan kami, keluarga kami, dari negeri kami dan negeri kaum muslimin dan dari seluruh negeri. Dan lindungilah kami d