Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2024

Kok Orang Tua Dulu Ga Belajar Parenting?

Orang tua sekarang harus belajar bagaimana bersikap ke anak, cara berbicara ke anak. Orang tua ga boleh marah ke anak, ga boleh banyak nyuruh, tapi harus paham kejiwaan anak. Orang tua juga harus paham perkembangan otak anak. Cara parenting ke anak usia 7 tahun beda dengan yang 12 tahun. Nanti kalau anak remaja beda lagi caranya. Jadi orang tua harus paham adab dan tata cara berinteraksi dengan anak. Apakah anak juga belajar "childrening"? Belajar gimana cara bersikap dan berbicara kepada orang tua? Atau qoulan karima kalau kata Al-Quran... Gimana adab ketika ditegur orang tua, dan sikap ketika orang tua menyuruh sesuatu? Kenapa anak ga belajar "childrening"? Karena anak fokus belajar akademik agar pintar. Rajin les dan ekskul agar berprestasi. Biar masa depan sukses, pekerjaan bergengsi, hidupnya mapan. Sedangkan orang tuanya harus rajin parenting, biar ga berbuat salah sama anak... Lalu, kenapa banyak orang tua dulu ga belajar parenting tapi anak-anak

Mengapa Nabi Sering Membaca Surat Al-Kafirun

Keutamaan surat Al-Kafirun terlihat dari seringnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memadukan surat ini bersama salah satu surat terpenting dalam Al-Quran; Al-Ikhlas. Saat sholat sunnah witir, sholat qabliyah subuh, sholat ba'diyah magrib, termasuk sholat magrib itu sendiri. Jika Al-Ikhlas mengajarkan prinsip tauhid, hubungan manusia dengan Tuhannya, maka Al-Kafirun seolah mengajarkan prinsip muamalah, hubungan antar sesama manusia. Toleransi. Kepada orang kafir pun diajarkan agar selesai dengan "lakum dinukum waliyadin". Padahal mereka "melecehkan Allah" dengan menyekutukan Allah, menganggap Allah punya anak, menyamakan Allah dengan patung, dll. Tapi tetap, diajarkan kita bermuamalah dengan "lakum dinukum waliyadin". Jadi aneh, kalau di grup komplek, ketika ada ucapan peringatan Natal antar sesama Nasrani, kita diam dan toleransi.  Tapi ketika di grup jamaah masjid, ada yang memperingati maulid, tetiba ada forwardan artikel yang menje

Ga Mempan Dikasih Tau

Kebanyakan baca medsos berpengaruh buruk pada kesehatan mental. Demikian kata dokter spesialis kejiwaan; https://rsmmbogor.com/excessive-use-of-social-media-is-not-good-for-mental-health Sedangkan banyak membaca, mendengar, dan menghafalkan Quran dapat meningkatkan kesehatan mental. Sudah ada risetnya; https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9470760/ Agak laen emang. Udah tahu, tetap aja lebih rajin baca yang bikin stress, daripada baca yang bikin tenang. #tanyakenapa #istighfardulu

The Most Powerfull Item on Earth

Item Level God. Tidak ada yang sebanding dengannya di muka bumi. Kalamu Llah. Alias Al-Quran. Karena dia adalah Perkataan Langsung Penguasa Bumi, bahkan Alam Semesta. Super Powerfull . Gaza pun bisa bertahan, dibombardir sedemikian rupa, karena Kalamullah yang melekat erat di dalam hati penghuninya. Karenanya, muslim harus memperlakukan Al-Quran sebagaimana kemuliaannya. Bahagia ketika membacanya, dan khusyu ketika mendengarkannya.  Imam As-Suyuthi dalam kitab Al-Itqan fi Ulumil Qur’an menjelaskan: “Disunnahkan untuk mendengarkan Al-Qur’an dengan seksama, tanpa membuat gaduh dan bicara sendiri. Karena Allah SWT berfirman: Dan ketika Al-Quran dibacakan, maka dengarkanlah. Agar supaya kalian mendapatkan rahmat”. (Lihat Al-Itqan fi Ulumil Qur’an, Juz 1, h 381) Firman Allah SWT dalam surat Al-A’raf ayat 204, yaitu: وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ “Jika dibacakan Alquran, dengarkanlah (dengan saksama) dan diamlah agar kamu di

Saatnya Mengorbankan Anak dan Istri Sendiri

Allah Ta'ala berfirman; يُبَصَّرُونَهُمْ ۚ يَوَدُّ ٱلْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِى مِنْ عَذَابِ يَوْمِئِذٍۭ بِبَنِيهِ وَصَٰحِبَتِهِۦ وَأَخِيهِ "Sedang mereka saling memandang. Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya, juga istrinya dan saudaranya.." (QS  Al-Ma'arij: 11-12) Orang kafir pada hari itu sangat ingin agar anak-anak, istri, saudara, dan anggota keluarga besarnya dapat menggantikannya menjalani hisab, -karena dia mengetahui tempat kesudahannya adalah azab yang menghinakan . (Tafsir Madinah Al-Munawwarah) Adapun kunci pertama untuk menyelamatkan diri dari azab sebenarnya disebutkan pada ayat 22-23; "Kecuali orang-orang yang shalat. Yang tetap setia menjaga shalatnya" (QS. Al-Ma'arij) Karenanya, mari ajak keluarga kita tuk  selalu setia , menjaga shalat pada waktunya. Agar tidak menjadi keluarga yang saling tega nanti di akhirat, mengorbankan keluarga sendiri, demi selamat sendiria

Tidak Sama

Allah Ta'ala berfirman; أَجَعَلْتُمْ سِقَايَةَ ٱلْحَآجِّ وَعِمَارَةَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ كَمَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَجَٰهَدَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ لَا يَسْتَوُۥنَ عِندَ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلظَّٰلِمِينَ "Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidil Haram kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta bejihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim." (QS. At-Taubah: 19) Ayat ini dijelaskan dalam Tafsir Madinah Al-Munawwarah; "Tidak pantas bagi kalian menjadikan keuatamaan orang-orang yang memberi minum orang yang ada di Masjidil Haram dan orang yang memakmurkannya, seperti keutamaan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan berjihad di jalan Allah.  Hal ini karena meskipun memberi minum dan memakmurkan masjid merupakan amal kebaikan, akan tetapi itu tidak