Diriwayatkan dari 'Atha bin Yasar, dari Ibnu Abbas ra, bahwa telah datang seorang laki-laki padanya dan berkata;
"Aku melamar seorang wanita, tetapi ia menolak menikah denganku. Lalu ada orang lain melamarnya dan ia menerima. Aku pun merasa cemburu, lalu kubunuh wanita itu. Apakah aku masih bisa bertaubat?"
Ibnu Abbas menjawab,
"Apakah ibumu masih hidup?"
Ia jawab, "Tidak".
Lalu Ibnu Abbas berkata, "Bertaubatlah kepada Allah dan mendekatlah kepada-Nya menurut kemampuanmu!".
Lalu saya (Atha' bin Yasar) pergi kepada Ibnu Abbas dan bertanya,
"Kenapa engkau tanyakan tentang ibunya?"
Ibnu Abbas menjawab,
"Aku tidak tahu amalan apa yang paling mendekatkan diri kepada Allah selain berbakti kepada Ibu".
[HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad, hadits no.4]
Hikmah:
1. Kehidupan adalah nikmat terbesar. Tidak berguna nikmat yang lain tanpa kehidupan.
2. Menghilangkan kehidupan (membunuh) adalah dosa besar, wajib bertaubat agar diampuni.
3. Salah satu cara taubat adalah dengan memperbanyak amal sholih untuk menutupi kesalahan yang telah dilakukan.
4. Berbakti kepada Ibu pahalanya lebih besar daripada besarnya dosa membunuh.
5. Sebaliknya, durhaka kepada Ibu dosanya melebihi besarnya dosa membunuh.
6. Kewajiban ibadah kepada Allah adalah karena Dialah yang memberikan kehidupan kepada kita, dan kewajiban berbakti kepada ibu timbul dari alasan yang sama.
Bogor,
H-95 Ramadhan 1441
Komentar
Posting Komentar