Langsung ke konten utama

Strategi Menghadapi Hari Terbaik di Tahun Ini


Terfakta bahwa;
(1) Hari paling banyak manusia dibebaskan dari neraka adalah hari 9 Dzulhijjah/Arafah (HR. Muslim no.1348)

(2) Doa terbaik adalah doa di hari 9 Dzulhijjah (HR. Tirmidzi no.3585)

(3) Puasa 9 Dzulhijjah menghapuskan dosa setahun lalu dan dan setahun ke depan (HR. Muslim no.1162)

(4) Pahala haji dan umrah sempurna bagi yang subuh berjamaah di masjid lalu berzikir hingga terbit, kemudian shalat 2 rakaat (HR. Tirmidzi no.586)

(5) Hari Arafah/9 Dzulhijjah tahun ini bertepatan dengan hari libur, yang bisa jadi inilah Dzulhijjah terakhir kehidupan kita.

Strategi yang bisa kita lakukan;

1.Bangun sahur dan niat puasa.

2.Subuh berjamaah dan berzikir sampai matahari terbit plus 10 menit. Usahakan tidak mengobrol sesama manusia, cukuplah mengobrol dengan Allah saja. Fokus dan khusyu, seolah-seolah kita sedang wukuf. Karena kita sedang mengejar pahala haji dan umrah sempurna, jangan diremehkan. Lalu shalat sunnah isyraq 2 rakaat.

3.Perbanyak sebaik-baik doa di hari Arafah; Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu, wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir (HR. Tirmidzi no.3585), selama beraktifitas seharian.

Yuk bersiap, ajak keluarga dan tetangga tuk amalkan bersama. Ini mungkin Dzulhijjah terakhir kita.


#SyiarDzulhijjah
#sebarkan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahaya Hidup Sederhana bagi Anak?

Menurut Psikolog David J Bredehoft PhD, anak yang tidak terdidik hidup sederhana akan mengakibatkan, di antaranya; 1. Selalu ingin hadiah segera 2. Tidak mampu mengendalikan diri 3. Makan berlebihan 4. Tidak bertanggung jawab 5. Tidak paham apa itu "cukup", dll. Dalam islam sendiri, ajaran hidup sederhana erat kaitannya dengan pembentukan karakter syukur. Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia juga tidak akan mensyukuri yang banyak.  [HR. Ahmad, 4/278] Anak yang tidak bisa mensyukuri makan nasi tempe tahu, akan sulit mensyukuri makanan yang lebih mewah daripada itu. Anak yang tidak bisa mensyukuri jatah gadget 15 menit sehari, akan sulit bersyukur dikasih jatah gadget berapa lama pun. Anak yang tidak bisa mensyukuri liburan murah meriah, akan sulit bersyukur ketika diajak liburan mewah. Akhirnya anak tidak tahu apa itu cukup, dan sulit bahagia kecuali level rewardnya dinaikkan terus. Dalam mendidik kesederhanaan, orang tua harus menjadi teladan.

Persamaan Umar bin Khattab dan Anak-Anak Kita

Dalam Hadits Imam Ad-Darimi no. 436, dikisahkan bahwa; Suatu ketika Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ia dalam kondisi bersemangat karena mendapatkan salinan Taurat. Namun Nabi justru menampakkan wajah tidak senang, bahkan Umar ditegur dengan keras. Apa persamaannya dengan anak-anak kita sekarang? Sama-sama tidak dianjurkan membaca sembarang sumber, sebelum iman tertanam kuat di dalam jiwa. Betul, anak-anak kita sekolahnya di islam terpadu, ngaji di sekolah setiap hari. Pun ditegakkan aturan menutup aurat selalu. Tapi juga rajin menyerap tontonan artis korea yang tampak glowing dengan busana terbuka, kata-kata kasar di postingan viral, juga bermain game yang padat konten pembunuhan dan pakaian seksi. Jika seorang sekelas Umar yang masih halaqoh langsung dengan sang Nabi saja masih dilarang dulu baca-baca Taurat sembarangan. Apakah seorang anak diperbolehkan "baca-baca" gadget sembarangan hanya karena sudah sek

Kok Orang Tua Dulu Ga Belajar Parenting?

Orang tua sekarang harus belajar bagaimana bersikap ke anak, cara berbicara ke anak. Orang tua ga boleh marah ke anak, ga boleh banyak nyuruh, tapi harus paham kejiwaan anak. Orang tua juga harus paham perkembangan otak anak. Cara parenting ke anak usia 7 tahun beda dengan yang 12 tahun. Nanti kalau anak remaja beda lagi caranya. Jadi orang tua harus paham adab dan tata cara berinteraksi dengan anak. Apakah anak juga belajar "childrening"? Belajar gimana cara bersikap dan berbicara kepada orang tua? Atau qoulan karima kalau kata Al-Quran... Gimana adab ketika ditegur orang tua, dan sikap ketika orang tua menyuruh sesuatu? Kenapa anak ga belajar "childrening"? Karena anak fokus belajar akademik agar pintar. Rajin les dan ekskul agar berprestasi. Biar masa depan sukses, pekerjaan bergengsi, hidupnya mapan. Sedangkan orang tuanya harus rajin parenting, biar ga berbuat salah sama anak... Lalu, kenapa banyak orang tua dulu ga belajar parenting tapi anak-anak