Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2024

Berlindung di Balik Mantra "Semua Anak itu Unik"

  Betul, semua anak itu unik. Punya kelebihan masing-masing, dan punya kecenderungan dan potensi yang berbeda-beda. Tapi perlu juga hati-hati dalam menyikapi sampai di mana batas keunikan yang dimaksud. Contoh pada gambar di atas adalah ilustrasi yang agak kebablasan. Keunikan anak-anak dalam pendidikan diimajinasikan dengan keunikan antara satu hewan dengan satu hewan lainnya. Tentu saja ikan tidak bisa dipaksa memanjat pohon, demikian juga gajah. Tapi, anak-anak kita adalah manusia semuanya. Bukan spesies yang berbeda-beda. Keunikan, atau perbedaan anak-anak, dalam skill yang sifatnya mubah , masih bisa ditolerir. Tapi ada skill yang sifatnya wajib, yang selayaknya sebagai manusia harus dimiliki semua anak. Paling sederhana dalam masalah adab, misalnya. Tidak bisa seorang ibu merasa keunikan salah satu anaknya adalah “Dia sih tidak bisa disuruh-suruh sama orang tuanya”. Atau seorang anak yang sulit dinasihati gurunya, dianggap punya keunikan tersendiri. Masalahnya semak

Dakwah Paling Basic?

Jawabannya adalah dakwah orang tua kepada anaknya. Alias parenting . Parenting dalam konteks dakwah  adalah basic dakwah yang dicontohkan para Nabi ‘alaihimusshalatu wassalam. Mereka memulai dari anak-anak mereka, dari keluarga mereka. Parenting adalah kewajiban dakwah yang paling asasi, yang disematkan di pundak seluruh kepala keluarga oleh Allah azza wa jalla; “Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (QS. At-Tahrim:6). Maka para dai, tidak boleh meremehkan hal ini, atau menganggap dakwah di luar rumah lebih penting, sehingga mengabaikan dakwah di dalam rumah, yang sejatinya, merupakan kewajiban basic -nya. Kewajiban basic ini tidak hilang karena anak dititipkan ke sekolah islam atau pondok. Orang tua tetap murabbi pertama dan utama, yang harus peduli dan mengevaluasi indikator capaian anak-anaknya, khusunya al-fahmu mereka, agar mereka siap di medan maratibul amal di masanya. Syaikh Hasan bin Ahmad Al-Banna rahimahullah telah memberi pesan bahwa agar Islam men