Langsung ke konten utama

14 Jam Waktu Mustajab, Dipakai untuk Apa?


Jamaah yang berebut posisi di multazam Ka'bah. Atau mereka yang berebut masuk ke Raudhoh di Masjid Nabawi. Atau yang lebih mudah ditemukan; duduk bersimpuh mengangkat tangan setelah shalat fardhu, atau di sepertiga malam terakhir. Semuanya memiliki niat yang sama; memanfaatkan secara optimal, tempat atau waktu yang mustajab, untuk menyampaikan hajat kepada Allah Yang Maha Mengabulkan.

Jika demikian berharganya tempat dan waktu mustajab tersebut, maka bagaimana dengan waktu mustajab terpanjang yang kita miliki selama Ramadan ini?

 ﺛَﻼَﺛَﺔٌ ﻻَ ﺗُﺮَﺩُّ ﺩَﻋْﻮَﺗُﻬُﻢُ ﺍﻹِﻣَﺎﻡُ ﺍﻟْﻌَﺎﺩِﻝُ ﻭَﺍﻟﺼَّﺎﺋِﻢُ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻔْﻄِﺮَ ﻭَﺩَﻋْﻮَﺓُ ﺍﻟْﻤَﻈْﻠُﻮﻡِ ‏

“Ada tiga do’a yang tidak tertolak: doa pemimpin yang adil, doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka, doa orang yang terzhalimi.”[HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah]

Bagi kita di Indonesia, dengan rata-rata waktu puasa 14 jam, bisa dikatakan inilah waktu mustajab terpanjang yang kita miliki selama hidup kita. Dan ini berlangsung secara bersambung selama 29-30 hari! Betapa baiknya Allah yang telah menganugerahkan Ramadan untuk kita.

Marilah kita bertanya pada diri kita; sudahkah kita optimalkan waktu-waktu mustajab ini untuk berdoa sebaik-baiknya? Sebagaimana mereka yang berebut di depan multazam Ka’bah, atau berjuang bangun di sepertiga malam, sudahkah kita sampaikan hajat-hajat kita kepada Sang Pemilik Segala Urusan di waktu-waktu puasa kita?

Imam Nawawi menasihati kita;

“Dianjurkan bagi orang yang berpuasa untuk berdoa sepanjang waktu puasanya (selama ia berpuasa) dengan doa-doa yang sangat penting bagi urusan akhirat dan dunianya, bagi dirinya, bagi orang yang dicintai dan untuk kaum muslimin.” [Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab]

Semoga Allah menolong kita dari terisinya waktu puasa kita dengan kata-kata sia-sia, perbuatan sia-sia, postingan sia-sia, padahal pintu mustajabnya doa sedang dibuka seluas-luasnya.

Semoga Allah menyempurnakan amal-amal kita, memperbaiki diri dan keluarga kita, menjaga umat Islam dan negeri-negeri kaum muslimin, serta membebaskan kita dari neraka, dan memasukkan kita ke dalam surgaNya.

Kabulkanla doa kami, ya Rabb semesta alam.


===
Bogor, 3 Ramadhan 1443

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Orang Tua Dulu Bisa Mengasuh Anak Tanpa Ilmu Parenting?

Ada banyak versi jawaban terkait hal ini. Berikut ini hanya salah satunya saja, versi pribadi. Bisa jadi sangat kontroversial. Silahkan diskip jika tidak sepakat. Atau disebarkan, jika manfaat. Mungkin, pengasuhan orang tua kita zaman dulu berhasil, tanpa ikut seminar parenting, karena kesholihan mereka. Suksesnya pengasuhan seorang anak itu karena hidayah Allah. Bukan karena keahlian orang tuanya, atau keahlian konsultan, psikolog, dsb. Jika demikian, maka cara utama tuk mengasuh anak adalah dengan mendekat ke Sang Pemilik Hidayah. Menjadi orang tua sholih. Sholih bukan hanya terbatas rajin sholat, rajin sedekah, rajin ke masjid dll. Tapi sholih yang utama juga termasuk ibadah hati berupa tulus ikhlas, syukur, dan sabar. Mungkin orang tua kita zaman dulu tidak banyak jumlah ngaji dan sholatnya. Tapi bisa jadi setiap kalinya dilakukan dengan hati penuh ikhlas, syukur, dan sabar. Maka itulah penyebab datangnya hidayah Allah, dalam pertumbuhan anak-anak mereka. Atau juga mung

Bahaya Hidup Sederhana bagi Anak?

Menurut Psikolog David J Bredehoft PhD, anak yang tidak terdidik hidup sederhana akan mengakibatkan, di antaranya; 1. Selalu ingin hadiah segera 2. Tidak mampu mengendalikan diri 3. Makan berlebihan 4. Tidak bertanggung jawab 5. Tidak paham apa itu "cukup", dll. Dalam islam sendiri, ajaran hidup sederhana erat kaitannya dengan pembentukan karakter syukur. Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia juga tidak akan mensyukuri yang banyak.  [HR. Ahmad, 4/278] Anak yang tidak bisa mensyukuri makan nasi tempe tahu, akan sulit mensyukuri makanan yang lebih mewah daripada itu. Anak yang tidak bisa mensyukuri jatah gadget 15 menit sehari, akan sulit bersyukur dikasih jatah gadget berapa lama pun. Anak yang tidak bisa mensyukuri liburan murah meriah, akan sulit bersyukur ketika diajak liburan mewah. Akhirnya anak tidak tahu apa itu cukup, dan sulit bahagia kecuali level rewardnya dinaikkan terus. Dalam mendidik kesederhanaan, orang tua harus menjadi teladan.

Doa Menolak Wabah Penyakit

اللهم إن هذا المرض جند من جنودك Allahumma inna hadzal marodho jundun min junuudika تصيب به من تشاء وتصرفه عمن تشاء Tushiibu bihi man tasyaaa', wa tashrifuhu 'an man tasyaaa' اللهم فاصرفه عناوعن بيوتنا وعن والدينا وازواجنا واهلنا وبلادنا وبلادالمسلمين و كل بلاد Allahumma fashrifhu 'annaa wa 'an buyuutinaa wa 'an waalidiinaa wa azwajinaa wa ahlinaa wa bilaadinaa wa bilaadil muslimiin wa kulli bilaad وحفظها مما نحافه ونحذر Wahfazhnaa mimmaa nakhoofuhu wa nahdzar فانت خير حافظ وانت ارحم الراحمين Fa Anta khoirun haafizho Wa Anta arhamur raahimiin Ya Allah, sesungguhnya penyakit ini adalah salah satu tentaramu Engkau timpakan kepada siapa saja yang Engkau kehendaki, dan Engkau hindarkan darinya siapa saja yang Engkau kehendaki Ya Allah, hindarkanlah penyakit ini dari kami, dari rumah-rumah kami, hindarkan dari orang tua kami, pasangan-pasangan kami, keluarga kami, dari negeri kami dan negeri kaum muslimin dan dari seluruh negeri. Dan lindungilah kami d