Langsung ke konten utama

Tips Pendidikan Baligh Mental dari Rumah


Sejatinya, usia baligh adalah usia dewasanya fisik dan mental bersamaan. Namun 100 tahun terakhir masing2 seolah tumbuh sendiri, kalau baligh fisik bisa dicapai sebelum SD, baligh mental ada yang belum tercapai walaupun sudah lulus kuliah. Masih diurus ortu. Kurang bertanggung jawab terhadap kehidupannya sendiri.

Kuncinya ada di pendidikan kemandirian dan tanggung jawab sejak dari rumah.

Kenapa dari rumah?
Karena anak itu hakikatnya tanggungan orang tua. Bukan tanggungan guru, sekolah, apalagi gadget (dikasih gadget aja biar anteng).

Bagi para ortu, mungkin tips berikut bisa membantu memperkecil gap baligh fisik dan baligh mental dalam pertumbuhan anak;

1. Melatih anak membersihkan kotorannya sendiri.

Mulai dari mainan berantakan, lantai kotor, piring kotor dll harus jadi tanggung jawab pribadi anak. Next levelnya adl bergantian mengurus kekotoran bersama; mengepel ruang tamu, menyikat kamar mandi dll.

2. Melatih anak mandiri bangun subuh.

Sholat adalah penentu surga neraka. Dan subuh adl solat terberat orang munafik (neraka paling bawah). Maka melatih anak mandiri bangun subuh adalah latihan paling pas tuk pendidikan tanggung jawab atas komitmen keislamannya.

3. Melatih anak membiayai hidupnya sendiri.

Usia 18 sepertinya usia yang tepat tuk membiarkan anak membiayai hidupnya sendiri.

Kalaupun belum bisa membiayai makan dan kuliahnya sendiri, minimal anak bisa diminta membiayai hobi/mainnya sendiri.

Beli sepatu bola, nongkrong sama teman, beli baju terbaru, biarkan pakai uangnya hasil usahanya sendiri. Apakah dari part time job, atau proyek tertentu dari ortu, dsb.

Jangan sampai anak bebas having fun dengan uang sumbangan (ortu), sedangkan bapak ibunya masih sibuk mikirin nafkah dan urusan rumah.

Rezeki anak itu sudah dijamin Allah. Ibarat sepiring nasi, apakah disuapi dari tangan ortunya, atau dia makan pakai tangan sendiri, sama saja porsi makannya.

Biarkan dia mulai bertanggung jawab terhadap rezekinya sendiri.

Semoga Allah menolong kita dan anak-anak kita.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Orang Tua Dulu Bisa Mengasuh Anak Tanpa Ilmu Parenting?

Ada banyak versi jawaban terkait hal ini. Berikut ini hanya salah satunya saja, versi pribadi. Bisa jadi sangat kontroversial. Silahkan diskip jika tidak sepakat. Atau disebarkan, jika manfaat. Mungkin, pengasuhan orang tua kita zaman dulu berhasil, tanpa ikut seminar parenting, karena kesholihan mereka. Suksesnya pengasuhan seorang anak itu karena hidayah Allah. Bukan karena keahlian orang tuanya, atau keahlian konsultan, psikolog, dsb. Jika demikian, maka cara utama tuk mengasuh anak adalah dengan mendekat ke Sang Pemilik Hidayah. Menjadi orang tua sholih. Sholih bukan hanya terbatas rajin sholat, rajin sedekah, rajin ke masjid dll. Tapi sholih yang utama juga termasuk ibadah hati berupa tulus ikhlas, syukur, dan sabar. Mungkin orang tua kita zaman dulu tidak banyak jumlah ngaji dan sholatnya. Tapi bisa jadi setiap kalinya dilakukan dengan hati penuh ikhlas, syukur, dan sabar. Maka itulah penyebab datangnya hidayah Allah, dalam pertumbuhan anak-anak mereka. Atau juga mung

Bahaya Hidup Sederhana bagi Anak?

Menurut Psikolog David J Bredehoft PhD, anak yang tidak terdidik hidup sederhana akan mengakibatkan, di antaranya; 1. Selalu ingin hadiah segera 2. Tidak mampu mengendalikan diri 3. Makan berlebihan 4. Tidak bertanggung jawab 5. Tidak paham apa itu "cukup", dll. Dalam islam sendiri, ajaran hidup sederhana erat kaitannya dengan pembentukan karakter syukur. Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia juga tidak akan mensyukuri yang banyak.  [HR. Ahmad, 4/278] Anak yang tidak bisa mensyukuri makan nasi tempe tahu, akan sulit mensyukuri makanan yang lebih mewah daripada itu. Anak yang tidak bisa mensyukuri jatah gadget 15 menit sehari, akan sulit bersyukur dikasih jatah gadget berapa lama pun. Anak yang tidak bisa mensyukuri liburan murah meriah, akan sulit bersyukur ketika diajak liburan mewah. Akhirnya anak tidak tahu apa itu cukup, dan sulit bahagia kecuali level rewardnya dinaikkan terus. Dalam mendidik kesederhanaan, orang tua harus menjadi teladan.

Doa Menolak Wabah Penyakit

اللهم إن هذا المرض جند من جنودك Allahumma inna hadzal marodho jundun min junuudika تصيب به من تشاء وتصرفه عمن تشاء Tushiibu bihi man tasyaaa', wa tashrifuhu 'an man tasyaaa' اللهم فاصرفه عناوعن بيوتنا وعن والدينا وازواجنا واهلنا وبلادنا وبلادالمسلمين و كل بلاد Allahumma fashrifhu 'annaa wa 'an buyuutinaa wa 'an waalidiinaa wa azwajinaa wa ahlinaa wa bilaadinaa wa bilaadil muslimiin wa kulli bilaad وحفظها مما نحافه ونحذر Wahfazhnaa mimmaa nakhoofuhu wa nahdzar فانت خير حافظ وانت ارحم الراحمين Fa Anta khoirun haafizho Wa Anta arhamur raahimiin Ya Allah, sesungguhnya penyakit ini adalah salah satu tentaramu Engkau timpakan kepada siapa saja yang Engkau kehendaki, dan Engkau hindarkan darinya siapa saja yang Engkau kehendaki Ya Allah, hindarkanlah penyakit ini dari kami, dari rumah-rumah kami, hindarkan dari orang tua kami, pasangan-pasangan kami, keluarga kami, dari negeri kami dan negeri kaum muslimin dan dari seluruh negeri. Dan lindungilah kami d