Langsung ke konten utama

Hari Jumat Yang Luar Biasa

Allah telah menetapkan bahwa hari Jum’at adalah hari terbaik diantara hari-hari lainnya, bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat berdasarkan hadits-hadits dibawah ini :

-: "إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ، وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللَّهِ، وَهُوَ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ يَوْمِ الْأَضْحَى وَيَوْمِ الْفِطْرِ

Sesungguhnya hari Jum’at adalah SAYYIDUL AYYAM (hari yang paling tinggi derjatnya) dan merupakan hari yang paling agung di sisi Allah. Lebih agung dibanding Hari Raya Idul Adha dan Hari Raya Idul Fithri. (Hadits Sunan Ibnu Majah Nomor 1084)

صحيح الترغيب والترهيب - (3 / 272)
فليسوا إلى شيء أحوج منهم إلى يوم الجمعة ليزدادوا فيه كرامة وليزدادوا فيه نظرا إلى وجهه تبارك وتعالى ولذلك دعي يوم المزيد

“Tidaklah mereka (para penduduk sorga)  membutuhkan sesuatu yang melebihi kebutuhan mereka akan hari Jum’at. Karena pada hari tersebut mereka bisa meraih tambahan kemuliaan, pada hari tersebut mereka bisa meraih tambahan (kenikmatan dengan) melihat wajah Allah (Yang Maha Indah nan Agung). Itulah sebabnya hari tersebut dijuluki Yaumul Maziid, (yaitu hari menambah kemuliaan dan kenikmatan)”. (Shahih Targhib Wa Tarhib Al Bani Juz 3 Hal 272).

Selain sebagai Sayyidul Ayyam, berdasarkan hadits-hadits shahih, Hari Jum’at disepakati oleh para ulama sebagai  Mukaffirah Adz Dzunub (penghapus dosa) dan Mahaththatul Hayah (Terminal Kehidupan). Mudah-mudahan bisa dibahas pada lain kesempatan.

Mengingat keutamaan Hari Jum’at yang begitu besar, tidak selayaknya orang yang beriman menyamakannya dengan hari yang lain.

Kita perlu menyambut kedatangannya dengan suka cita dan harapan serta mengisinya dengan amal ibadah yang diperintahkan.

Allah menjanjikan rahmat dan kebaikan yang senantiasa tercurah kepada orang yang mengagungkan sesuatu yang diagungkan Allah, sebagaimana firman-Nya

ذَٰلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ حُرُمَاتِ اللَّهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ عِنْدَ رَبِّهِ
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya”. (QS Al Haj 30).

Di masa berjangkitnya wabah Covid-19, memang sebagian besar ummat Islam kehilangan kesempatan melaksanakan ibadah utama pada Hari Jum’at, yaitu Sholat Jum’at, karena sebagian besar masjid tidak menyelenggarakan Sholat Jum’at.

In syaa Allah karena kasih sayang Allah, orang orang yang selama ini tidak pernah meninggalkan Sholat Jum’at tidak akan kehilangan pahala Sholat Jum’at (HR. Bukhari, no. 2996).

Namun kiranya  dalam rangka mengagungkan hari Jum’at, ibadah ibadah lain yang diperintahkan pada Hari Jum’at hendaknya tetap kita laksanakan, yaitu :

(1) Tetap Membaca Surat Al-Kahfi
“Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat.” (HR. Hakim 6169, Baihaqi  635, shahih)

(2) Tetap Memperbanyak Sholawat
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.”
(HR. Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Hadits ini hasan ligoirih)

Di hari biasa selain Hari Jum’at kita dianjurkan membaca sholawat kepada Rasulullah 10 kali di waktu pagi dan 10 kali di waktu petang (di dalam dzikir pagi dan petang). Di hari Jum’at hendaknya ditambah.

(3) Tetap Sholat Shubuh Berjama'ah, kalau tidak bisa ke masjid bisa berjamaah dengan keluarga.

“Sesungguhnya sholat fardhu yang terbaik adalah sholat shubuh berjamaah di hari Juma’at. Orang yang mengerjakannya akan mendapat ampunan dari Allah” (Hadits Riwayat Al Bazaar, shahih).

(4) Tetap Melakukan Mandi Besar
“Mandi Jum’at itu wajib atas setiap orang yang telah baligh.” (HR. Bukhari no. 879 dan Muslim no. 846)

Menurut ulama fiqh, kewajiban mandi pada Hari Jum’at berlaku bagi orang yang mandinya sepekan sekali. Bagi orang yang tiap hari mandi, hukum mandi Jum’at adalah sunnah muakkadah.

(5) Tetap Dengarkan Khutbah
Walaupun kita tidak bisa menghadiri Sholat Jum’at di masjid, seyogyanya kita tetap mendengarkan nasihat taqwa. “Agama adalah nasihat”, kata Rasulullah dalam salah satu sabdanya.

Dengan bantuan teknologi kita bisa mendengar khutbah yang sudah direkam melalui you tube.  Di Masjid Al-Haram dan Masjid Nabawi,  walaupun Sholat Jum'at tertutup untuk umum, namun tetap menyiarkan khutbah Jum’at  melalui televisi atau live streaming YouTube.

(6) Tetap Berdo’a di Waktu Mustajab
“Pada hari jumat ada 12 jam. Diantaranya ada satu waktu, apabila ada seorang muslim yang memohon kepada Allah di waktu itu, niscaya akan Allah berikan. Carilah waktu itu di penghujung hari setelah asar”.
(HR. Abu Daud 1048, Nasai 1389, shahih).

Terkait dengan kondisi saat ini, pada waktu mustajab itu kita juga memohon kepada Allah agar wabah Covid-19 segera berakhir.

(7) Melakukan Muhasabah dan Memohon Ampun
Kita juga dapat memanfaat momen Hari Jum’at untuk melakukan muhasabah (intropeksi) mengakui dosa dosa kita, menyadari kekurangan kita dalam ibadah dan memohon ampun kepada Allah. Mudahan dengan muhasabah dan istighfar, kita terhindar dari segala keburukan.

Ketujuh amalan tersebut tidak hanya untuk kaum muslimin (laki-laki), tetapi juga kaum muslimah (wanita).

إِنْ أُرِيدُ إِلَّا الْإِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُ ۚ وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ

Pondok Kelapa, 22 Sya’ban pukul 23.07 WIB
Tabik,

Mohammad Rosyad

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Orang Tua Dulu Bisa Mengasuh Anak Tanpa Ilmu Parenting?

Ada banyak versi jawaban terkait hal ini. Berikut ini hanya salah satunya saja, versi pribadi. Bisa jadi sangat kontroversial. Silahkan diskip jika tidak sepakat. Atau disebarkan, jika manfaat. Mungkin, pengasuhan orang tua kita zaman dulu berhasil, tanpa ikut seminar parenting, karena kesholihan mereka. Suksesnya pengasuhan seorang anak itu karena hidayah Allah. Bukan karena keahlian orang tuanya, atau keahlian konsultan, psikolog, dsb. Jika demikian, maka cara utama tuk mengasuh anak adalah dengan mendekat ke Sang Pemilik Hidayah. Menjadi orang tua sholih. Sholih bukan hanya terbatas rajin sholat, rajin sedekah, rajin ke masjid dll. Tapi sholih yang utama juga termasuk ibadah hati berupa tulus ikhlas, syukur, dan sabar. Mungkin orang tua kita zaman dulu tidak banyak jumlah ngaji dan sholatnya. Tapi bisa jadi setiap kalinya dilakukan dengan hati penuh ikhlas, syukur, dan sabar. Maka itulah penyebab datangnya hidayah Allah, dalam pertumbuhan anak-anak mereka. Atau juga mung

Bahaya Hidup Sederhana bagi Anak?

Menurut Psikolog David J Bredehoft PhD, anak yang tidak terdidik hidup sederhana akan mengakibatkan, di antaranya; 1. Selalu ingin hadiah segera 2. Tidak mampu mengendalikan diri 3. Makan berlebihan 4. Tidak bertanggung jawab 5. Tidak paham apa itu "cukup", dll. Dalam islam sendiri, ajaran hidup sederhana erat kaitannya dengan pembentukan karakter syukur. Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia juga tidak akan mensyukuri yang banyak.  [HR. Ahmad, 4/278] Anak yang tidak bisa mensyukuri makan nasi tempe tahu, akan sulit mensyukuri makanan yang lebih mewah daripada itu. Anak yang tidak bisa mensyukuri jatah gadget 15 menit sehari, akan sulit bersyukur dikasih jatah gadget berapa lama pun. Anak yang tidak bisa mensyukuri liburan murah meriah, akan sulit bersyukur ketika diajak liburan mewah. Akhirnya anak tidak tahu apa itu cukup, dan sulit bahagia kecuali level rewardnya dinaikkan terus. Dalam mendidik kesederhanaan, orang tua harus menjadi teladan.

Doa Menolak Wabah Penyakit

اللهم إن هذا المرض جند من جنودك Allahumma inna hadzal marodho jundun min junuudika تصيب به من تشاء وتصرفه عمن تشاء Tushiibu bihi man tasyaaa', wa tashrifuhu 'an man tasyaaa' اللهم فاصرفه عناوعن بيوتنا وعن والدينا وازواجنا واهلنا وبلادنا وبلادالمسلمين و كل بلاد Allahumma fashrifhu 'annaa wa 'an buyuutinaa wa 'an waalidiinaa wa azwajinaa wa ahlinaa wa bilaadinaa wa bilaadil muslimiin wa kulli bilaad وحفظها مما نحافه ونحذر Wahfazhnaa mimmaa nakhoofuhu wa nahdzar فانت خير حافظ وانت ارحم الراحمين Fa Anta khoirun haafizho Wa Anta arhamur raahimiin Ya Allah, sesungguhnya penyakit ini adalah salah satu tentaramu Engkau timpakan kepada siapa saja yang Engkau kehendaki, dan Engkau hindarkan darinya siapa saja yang Engkau kehendaki Ya Allah, hindarkanlah penyakit ini dari kami, dari rumah-rumah kami, hindarkan dari orang tua kami, pasangan-pasangan kami, keluarga kami, dari negeri kami dan negeri kaum muslimin dan dari seluruh negeri. Dan lindungilah kami d