Langsung ke konten utama

5 Ciri Orang Tua Sukses Mendidik Anak Versi Jepang


Rinko Torii, seorang penulis dan konsultan pendidikan di Jepang, mengamati pendidikan anak-anak di keluarga Jepang selama 10 tahun. Dari pengamatannya, ia melihat ada 5 persamaan ciri, di antara orang tua yang sukses mendidik anaknya di rumah.

1. Serius menyepakati arah kebijakan pendidikan anak di rumah

Yang dimaksud di sini bukan sekedar sesuatu yang normatif seperti "membentuk anak yang ceria dan sehat". Tapi juga harus sampai pada detilnya.

Misalnya "membentuk anak yang gemar makan sayur dan olahraga", "membentuk anak yang menjaga hak-hak orang lain", dll.

Orang tua yang mau bersusah payah memikirkan arah kebijakan pendidikan anak di rumah, cenderung akan sukses mendidik anak mereka.

2. Berupaya melihat sisi baik anak dan memujinya walaupun kecil

Orang tua terkadang cenderung ingin meluruskan kekurangan-kekurangan anak, tapi lupa memuji anak. Padahal di balik kekurangan-kekurangan anak, ada kebaikan-kebaikan yang mereka miliki.

Memuji kebaikan-kebaikan anak akan meningkatkan kepercayaan diri mereka, sehingga mereka akan lebih mudah sukses di masa depan.

3. Tidak menunda-nunda ketika mengajarkan sesuatu

Ketika mengajarkan anak sesuatu, maka langsung diajarkan secara benar.

Misalnya ketika mengajarkan anak memakai sumpit, maka diajarkan dengan benar, tidak dibiarkan salah-salah dengan alasan masih kecil.

Jika tidak diajarkan dengan benar dari awal, maka akan menyulitkan ketika harus diperbaiki di masa depan.

Contohnya juga ketika memperkenalkan gadget, diajarkan secara lengkap apa itu gadget dan bagaimana positif negatifnya, dll.

Orang tua yang tidak suka beralasan "ah, masih kecil, entar aja", cenderung lebih sukses mendidik anaknya.

4. Memahamkan betapa pentingnya menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain

Manusia adalah makhluk hidup yang bisa merasakan kebahagiaan ketika membantu orang lain.

Oleh karena itu, anak yang di rumahnya mendapatkan penjelasan tentang apa manfaat dari suatu aktifitas atau pekerjaan terhadap lingkungan, akan menjadikan mereka bersamangat dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang produktif.

5. Memberikan kesempatan pada anak untuk gagal dan jatuh

Tidak sedikit orang dewasa yang ketika menemukan masalah, langsung menyerah. Atau baper, sehingga stress sendiri.

Hal ini bisa terjadi bila sejak kecil tidak terbiasa jatuh bangun dalam menyelesaikan masalahnya sendiri.

Zaman ke depan, permasalahan kehidupan akan semakin kompleks dan sulit diprediksi. Karenanya, memberikan anak kesempatan yang cukup untuk jatuh dan gagal, menjadi hal penting, agar mereka lebih kuat menghadapi berbagai permasalahan di masa depan.



===

Referensi: president.jp

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahaya Hidup Sederhana bagi Anak?

Menurut Psikolog David J Bredehoft PhD, anak yang tidak terdidik hidup sederhana akan mengakibatkan, di antaranya; 1. Selalu ingin hadiah segera 2. Tidak mampu mengendalikan diri 3. Makan berlebihan 4. Tidak bertanggung jawab 5. Tidak paham apa itu "cukup", dll. Dalam islam sendiri, ajaran hidup sederhana erat kaitannya dengan pembentukan karakter syukur. Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia juga tidak akan mensyukuri yang banyak.  [HR. Ahmad, 4/278] Anak yang tidak bisa mensyukuri makan nasi tempe tahu, akan sulit mensyukuri makanan yang lebih mewah daripada itu. Anak yang tidak bisa mensyukuri jatah gadget 15 menit sehari, akan sulit bersyukur dikasih jatah gadget berapa lama pun. Anak yang tidak bisa mensyukuri liburan murah meriah, akan sulit bersyukur ketika diajak liburan mewah. Akhirnya anak tidak tahu apa itu cukup, dan sulit bahagia kecuali level rewardnya dinaikkan terus. Dalam mendidik kesederhanaan, orang tua harus menjadi teladan.

Doa Menolak Wabah Penyakit

اللهم إن هذا المرض جند من جنودك Allahumma inna hadzal marodho jundun min junuudika تصيب به من تشاء وتصرفه عمن تشاء Tushiibu bihi man tasyaaa', wa tashrifuhu 'an man tasyaaa' اللهم فاصرفه عناوعن بيوتنا وعن والدينا وازواجنا واهلنا وبلادنا وبلادالمسلمين و كل بلاد Allahumma fashrifhu 'annaa wa 'an buyuutinaa wa 'an waalidiinaa wa azwajinaa wa ahlinaa wa bilaadinaa wa bilaadil muslimiin wa kulli bilaad وحفظها مما نحافه ونحذر Wahfazhnaa mimmaa nakhoofuhu wa nahdzar فانت خير حافظ وانت ارحم الراحمين Fa Anta khoirun haafizho Wa Anta arhamur raahimiin Ya Allah, sesungguhnya penyakit ini adalah salah satu tentaramu Engkau timpakan kepada siapa saja yang Engkau kehendaki, dan Engkau hindarkan darinya siapa saja yang Engkau kehendaki Ya Allah, hindarkanlah penyakit ini dari kami, dari rumah-rumah kami, hindarkan dari orang tua kami, pasangan-pasangan kami, keluarga kami, dari negeri kami dan negeri kaum muslimin dan dari seluruh negeri. Dan lindungilah kami d

Kalimatullahi Hiyal 'Ulya

 إِلا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَى وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (٤٠ Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad) , sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah) ; sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya , "Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara yang tidak terlihat olehmu , dan dia menjadikan kalimat (seruan) orang-orang kafir itu rendah . DAN KALIMAT (SERUAN) ALLAH ITULAH YANG TINGGI . Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana . (QS. at-Tau